Twitter

Minggu, 27 Mei 2012

The Flying Fox of The Snowy Mountain (1985)



Cerita ini dimulai di pegunungan Changbai di timur Laut China pada masa pemerintahan Kaisar Qianlong pada masa dinasti Qing. Sekelompok pendekar di dunia persilatan menggali sebuah peti harta karun dan mulai memperebutkan harta tersebut. Di tengah-tengah perebutan harta tersebut, muncullah seorang biksu yang berkemampuan tinggi yang mampu melerai para pendekar yang sedang bertikai tersebut. Biksu itu dipanggil dengan nama Baoshu, dia sedang dalam perjalanan menuju puncak gunung untuk membantu seorang tuan tanah mengusir seorang penjahat yang bernama Hu Fei, yang mempunyai julukan "Si Rase Terbang dari Gunung Salju".


Para pendekar itu mulai bercerita tentang asal-usul pedang berharga yang ada di dalam peti yang sedang mereka perebutkan itu, tentang musuh mereka yang misterius (Hu Fei), dan perlahan-lahan mereka pun menceritakan tentang rahasia pribadi mereka masing-masing.


Pedang yang sedang mereka perebutkan tersebut berasal lebih dari seabad yang lalu pada saat terjadi perpecahan diantara empat pengawal bawahan panglima perang Li Zicheng, yang memimpin pemberontakan untuk menggulingkan dinasti Ming. Keempat pengawal itu bermarga Hu, Miao, Tian, dan Fan. Karena kesalahpahaman yang besar, yang berlangsung hingga beberapa generasi, menyebabkan keturunan mereka saling membunuh satu sama lain karena dendam, dan hal ini menyebabkan tidak ada seorang pun dari mereka yang mampu menemukan kebenaran yang sesungguhnya. Keluarga Hu bermusuhan dengan keluarga Miao, Tian, dan Fan. Sementara itu keluarga Tian, Miao, dan Fan, ketiganya adalah sekutu.


Orang-orang yang berkumpul di gunung itu adalah merupakan keturunan dari keempat pengawal tadi, atau jika bukan, mereka memang sedang terlibat perseteruan. Ayah Hu Fei, Hu Yi Dao bertemu dengan Miao Ren Feng, keturunan dari keluarga Miao. Keduanya adalah pendekar tanpa tanding. Miao Ren Feng, Hu Yi Dao, dan istrinya menjalin persahabatan yang tulus dan saling mengagumi satu sama lain, tetapi Hu Yi Dao dan Miao Ren Feng harus menjalani duel hidup-mati untuk membalaskan dendam orangtuanya masing-masing. Dibawah rencana jahat Tian Guinong, Hu Yi Dao secara tidak sengaja terbunuh oleh Miao Ren Feng, setelah sebelumnya pedang Miao Ren Feng dilumuri racun oleh Tian Guinong. Putra Hu Yi Dao yang masih bayi, Hu Fei, diselamatkan dan dibawa pergi oleh pelayannya yang bernama Ping A'si.


Beberapa tahun setelah kematian Hu Yi Dao, putranya, Hu Fei dibesarkan oleh Ping A'si dan mewarisi keterampilan ilmu beladiri keluarga Hu, menjadi pendekar yang hebat. Ketika sedang berpetualang melintasi pelosok negeri, Hu Fei bertemu dengan Feng Tiannan, seorang penjahat yang kejam, dan dia ingin membunuh Feng Tiannan untuk memberikan keadilan bagi para korban Feng Tiannan. Hu Fei juga bertemu dengan seorang gadis muda bernama Zuan Ziyi, yang menunjukkan perasaan suka kepadanya. Zuan Ziyi selalu menghentikan Hu Fei, setiap kali Hu Fei hampir berhasil membunuh Feng Tiannan.


Menurut cerita Ping A'si, Hu Fei percaya bahwa yang bertanggung jawab atas kematian ayahnya adalah pendekar terkenal, Miao Ren Feng. Dia menghentikan niatnya untuk membunuh Miao Ren Feng setelah pada saat terakhir dia mengetahui bahwa Miao Ren Feng telah ditipu oleh musuhnya, dan untuk sementara mata Miao Ren Feng buta karena racun yang mematikan. Hu Fei begitu terkesan dengan sifat ksatria Miao Ren Feng, dan mulai bertanya-tanya apakah Ping A'si telah keliru mengenai Miao Ren Feng. Hu Fei memutuskan untuk menolong Miao Ren Feng dan mulai berkelana mencari obat untuk menyembuhkan mata Miao Ren Feng. Dia bertemu dengan Cheng Lingsu, seorang murid Raja Racun yang masih begitu muda. Hu Fei menyaksikan Cheng Lingsu mengalahkan 3 orang kakak seperguruannya dengan ketenangan dan kecerdasannya. Cheng Lingsu setuju untuk membantu Hu Fei menyembuhkan mata Miao Ren Feng.


Ketika Miao Ren Feng mendapatkan kembali penglihatannya, ia mengaku bahwa ia memang membunuh Hu Yi Dao secara tidak sengaja beberapa tahun yang lalu. Hu Fei sangat terpukul ketika mendengar pengakuan Miao Ren Feng tersebut, ia pun pergi bersama dengan Cheng Lingsu. Cheng Lingsu dan Hu Fei pun menjadi saudara angkat. Mereka berkelana bersama. Perjalanan keduanya terganjal oleh adanya pemilihan pemimpin dunia persilatan yang diadakan oleh Jenderal Fuk 'Anggan. Pemilihan pemimpin pendekar-pendekar dunia persilatan ini merupakan bagian dari rencana Fuk 'Anggan untuk menghasut pendekar-pendekar di dunia persilatan, yang merupakan bagian dari rencana pemerintah untuk mengontrol pendekar-pendekar di dunia persilatan. Hu Fei dan Cheng Lingsu menyamar dan ikut berpartisipasi dalam pemilihan pemimpin pendekar-pendekar dunia persilatan tersebut. Dengan bantuan dari Zuan Ziyi, mereka bertiga bergabung menjadi trio yang membongkar rencana jahat Fuk 'Anggan dan mengacau acara pemilihan tersebut.


Mereka diserang oleh musuh, dan Hu Fei terkena racun ketika mencoba melindungi Cheng Lingsu dengan tubuhnya. Cheng Lingsu kehilangan nyawanya ketika berusaha menyelamatkan Hu Fei, dan sebelum meninggal dia pun mengungkapkan perasaan cintanya kepada Hu Fei. Hu Fei sangat terpukul dengan kematian Cheng Lingsu yang begitu tragis. Setelah pemakaman Cheng Lingsu, Hu Fei bertemu lagi dengan Zuan Ziyi, yang mengatakan kepada Hu Fei bahwa dia telah bersumpah menjadi seorang biksuni sejak ia masih kecil, sehingga dia tidak bisa bersama-sama dengan Hu Fei meskipun Zuan Ziyi mencintai Hu Fei. Zuan Ziyi mengatupkan kedua telapak tangannya dan diam-diam mendoakan Hu Fei sebelum pergi.

Kembali ke awal kisah, pendekar-pendekar yang jahat dan licik itu akhirnya dihukum oleh keserakahan mereka. Hu Fei pun menampakkan dirinya.

Konflik cerita mencapai puncaknya ketika Miao Ren Feng menantang Hu Fei untuk berduel karena adanya kesalahpahaman. Miao Ren Feng menuduh Hu Fei telah berbuat tidak pantas pada putrinya, Miao Ruolan. Keduanya bertarung beberapa putaran, tetapi tidak dapat menentuka siapa yang menang, dan siapa yang kalah. Mereka bertarung sampai ke tepi tebing. Tebing itu akan longsor karena tidak kuat menahan berat badan keduanya. Dan sampailah serial ini pada klimaksnya. Hu Fei sebenarnya memiliki kesempatan untuk menyerang Miao Ren Feng, dan mendorongnya jatuh ke bawah tebing, tetapi dia menjadi ragu-ragu karena memikirkan kemungkinanbahwa kelak Miao Ren Feng akan menjadi ayah mertuanya di masa mendatang. Jika dia tidak membunuh Miao Ren Feng, keduanya akan jatuh ke bawah tebing dan mati bersama, atau jika tidak, Miao Ren Feng-lah yang akan membunuhnya.


Aku dulu pas nonton serial ini berusaha keras untuk memahami jalan ceritanya saking banyaknya tokoh baru yang muncul. Jam tayangnya dulu juga tidak mendukung, jam 6 sore, bukan di prime time. Overall, ini bagus. Karya Jin Yong mana ada sih yang jelek, hehehe ..

Soundtrack serial ini versi Indonesia-nya bagus loh, nie liriknya:





Beribu gunung tinggi
Berselimut salju
Hawa dingin kian mencekam
Dimana senyum mu?

Hidup banyak cobaan
Dingin bukan halangan
Bara di dalam jiwa
Menghangatkan dunia



Dua hati menyatu
Musim semi pun tiba
Saat indah menjelma
Bunga bermekaran


reff: Dingin pun takkan terasa
Bila kita berdua
Hangatnya cinta kuserahkan semua
Hari pun jadi cerah


Malam merayap datang
Bintang bertaburan
Songsong pagi yang ceria
Semua jadi indah











3 komentar:

  1. Punya soundtracknya gk yg versi indonesia?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf, saya gak punya soundtracknya yg versi Indonesia ini :)

      Hapus
  2. Ini aku punya original CD nya (nomor WA 088213228045)

    BalasHapus